Penjualan ponsel secara global di tahun 2020 telah diperkirakan akan mengalami penurunan. Tapi Samsung tetap akan menguasai pangsa pasar ponsel global.
Berdasarkan laporan terbaru dari Strategy Analytics, pengapalan ponsel global tahun ini akan jatuh sekitar 11% menjadi 1,26 miliar unit pada tahun ini. Angka ini sedikit lebih baik dari perkiraan sebelumnya sebesar 15,6%.
Pasar ponsel diperkirakan baru akan pulih pada tahun 2021 mengikuti pemulihan ekonomi dan semakin luasnya adopsi jaringan 5G. Pengapalan ponsel di tahun 2021 akan meningkat 9%, dengan angka pengapalan tahun 2019 (1,41 miliar unit) akan kembali dicapai pada tahun 2022.
pasar ponsel global 2020
Samsung Masih Akan Rajai Pasar Ponsel Tahun Ini Foto: Strategy Analytics
Untuk pangsa pasar tahun ini, Samsung masih akan berada di posisi pertama dengan mengapalkan 265,5 juta unit ponsel tahun ini, turun dari 295,5 juta unit pada tahun lalu. Tapi performa raksasa Korea Selatan ini akan pulih pada tahun 2021 ketika pengapalan kembali mencapai angka 295 juta unit.
Sementara itu di posisi kedua ada Huawei yang mengapalkan 192,7 juta unit di tahun 2020. Tapi posisi Huawei akan terjun bebas di tahun 2021 menjadi 59 juta unit karena masalah ketersediaan chipset.
4 Produsen Smartphone China Kuasai Pasar Indonesia Versi Counterpoint
Padahal pada awal tahun ini Huawei sempat menyalip posisi Samsung dan menjadi vendor ponsel terbesar di dunia. Tapi pencekalan dari pemerintah AS membuat Huawei kehilangan posisinya.
Di posisi ketiga ada Apple yang diperkirakan akan menjual 190,1 juta unit ponsel tahun ini. Tapi di tahun 2021 Apple akan menggeser Huawei dan mengambil alih posisi kedua dengan mengapalkan 235,7 juta unit.
Terakhir ada Xiaomi yang diperkirakan akan mengapalkan 129,1 juta unit ponsel tahun ini. Vendor asal China ini akan menggusur Huawei di tahun 2021 dan mengapalkan 166,8 juta unit ponsel.
Sumber : detik.com
Call/ SMS/WA : 081.223344.506 , BBM : 7DC633AA
Social Net :
Hometown : Bandung - Jawa Barat
Please consider your environmental responsibility. Before printing this e-mail message, ask yourself whether you really need a hard copy.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan isikan comment box untuk komentar Anda..