PT. HM. SAMPOERNA, Tbk. - Pasuruan Jawa Timur

INHOUSE TRAINING VBA MACRO PROGRAMMING

PT. PLN PERSERO MALUKU / MALUKU UTARA

INHOUSE TRAINING I.S GOVERNANCE

O-Shop, SCTV, Infotech (Jakarta)

PUBLIC TRAINING MAGENTO ADVANCED

PT. ASKRINDO - JAKARTA

PUBLIC TRAINING PMP PMBOK EXAM PREPARATION

Bank Fama International - Bandung

INHOUSE TRAINING CYBERSECURITY AWARENESS PROGRAM

Friday, March 31, 2023

Cara iframe PHP mengambil URL Parameter

 Halo, bagi yang masih main PHP native, yuk simak tutorial sederhana bagaimana sebuah file didalam iframe mengambil nilai URL parameter dari Parent file nya. Perysratan : tidak boleh ada isu CORS , atau tidak bisa lintas domain tentunya, masih dalam domain yang sama, kecuali isu CORS sudah anda selesaikan

1. Buat 2 File php : ordertest.php , orderdetail.php

2. Di file ordertest.php  buat script berikut :

<!-- File: ordertest.php -->

<html>

<head>

<title>Order</title>

</head>

<body>

<h1>Order</h1>



<?php 

        $kode="";

$kode = $_GET['kode'];

?>

                    <a href ="ordertest.php?kode=1234" target="notif_iframe"> Order 1234 </a>

<br>

                    <a href ="ordertest.php?kode=5678"  target="notif_iframe"> Order 5678</a> 

<br>

<!-- Buat sebuah iframe dan atur target-nya ke 'notif_frame' -->

<iframe src="orderdetail.php?kode=<?php echo $kode; ?>" name="notif_frame"></iframe>

</body>

</html>


3. Lalu di file orderdetail.php , buat script berikut :

<!-- File: orderdetail.php -->
<html>
<head>
<title>Order Detail</title>
</head>
<body>
<h1>Order Detail</h1>
<?php
// Tangkap nilai kode dari URL parameter
$kode ="";
$kode = $_GET['kode'];
echo "Kode: " . $kode;
?>
</body>
</html>


That's it , sesimple itu cara ambil nilai url parameter untuk sebuah iframe, jika Anda perhatikan kuncinya ada didalam target iframe name = "notif_iframe"

Screenshoot browser result :




By : Hery Purnama www.inhousetrainer.net

Thursday, March 30, 2023

Trainer Enterprise Architecture (EA) - Hery Purnama

 Certified TOGAF Trainer Hery Purnama 0812233434506 , Trainer Jakarta, Bandung untuk topik Enterprise Architecture, TOGAF, Archimate 


ENTERPRISE ARCHITECTURE DEVELOPMENT


DESCRIPTION :

Enterprise Architecture Development adalah disiplin yang membantu organisasi untuk menyelaraskan tujuan dan objektif bisnis dengan kemampuan teknologi informasi (TI) mereka. Ini melibatkan penciptaan pandangan menyeluruh dan terintegrasi tentang proses bisnis, sistem informasi, infrastruktur teknologi, dan struktur organisasi suatu organisasi, dan menggunakan pandangan ini untuk memandu desain, implementasi, dan pengelolaan sistem dan layanan TI.

Enterprise Architecture Development memberikan pendekatan terstruktur bagi organisasi untuk menganalisis operasi bisnis saat ini dan mengidentifikasi area di mana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Ini memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan yang didasarkan pada informasi yang tepat tentang investasi TI dan memastikan bahwa sistem teknologi mereka selaras dengan strategi bisnis keseluruhan.

Kerangka kerja yang paling banyak diadopsi untuk Enterprise Architecture Development adalah The Open Group Architecture Framework (TOGAF). TOGAF menyediakan pendekatan standar untuk mengembangkan dan mengimplementasikan arsitektur perusahaan, dan banyak digunakan di organisasi sektor swasta dan publik.

Proses Enterprise Architecture Development biasanya melibatkan beberapa tahap, termasuk menentukan ruang lingkup arsitektur, mengembangkan visi dan strategi, mengidentifikasi dan menganalisis persyaratan bisnis dan teknis, merancang arsitektur, mengimplementasikan arsitektur, dan terus-menerus memantau dan memperbaikinya dari waktu ke waktu.

Secara keseluruhan, Enterprise Architecture Development adalah disiplin yang kritis bagi organisasi yang ingin mengoptimalkan investasi TI mereka dan menyelaraskan kemampuan teknologi mereka dengan tujuan dan objektif bisnis mereka.

OBJECTIVE :

Melalui Pelatihan Enterprise Architecture Development, diharapkan peserta mampu untuk :

• Memahami peran Enterprise Architecture (EA): Melalui pelatihan, individu akan memahami bagaimana EA dapat membantu organisasi mencapai tujuan bisnis mereka dengan menyediakan pemahaman yang lebih baik tentang arsitektur teknologi dan infrastruktur organisasi.

• Menyediakan pemahaman yang lebih baik tentang peran TI dalam organisasi: Pelatihan Enterprise Architecture akan membantu para profesional TI memahami bagaimana teknologi informasi berperan dalam mencapai tujuan bisnis organisasi.

• Memahami struktur organisasi: Pelatihan EA membantu para profesional IT memahami bagaimana struktur organisasi dan sistem informasi terintegrasi dan terkait.

• Mempercepat perubahan organisasi: EA memungkinkan organisasi untuk mempercepat perubahan dalam merespons kebutuhan bisnis dan pasar yang berubah. Pelatihan EA akan membantu para profesional IT memahami bagaimana mengelola perubahan dengan lebih efektif.

• Meningkatkan efisiensi dan efektivitas: EA membantu organisasi meningkatkan efisiensi dan efektivitas melalui pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mencapai tujuan bisnis.

• Meningkatkan kolaborasi: EA membantu meningkatkan kolaborasi antara departemen dan tim dalam organisasi. Pelatihan EA akan membantu para profesional IT memahami bagaimana bekerja secara efektif dengan bagian-bagian lain dari organisasi.

• Meningkatkan keamanan informasi: EA membantu organisasi meningkatkan keamanan informasi mereka dengan memastikan bahwa sistem informasi mereka terintegrasi dengan baik dan memiliki kontrol akses yang tepat. Pelatihan EA akan membantu para profesional IT memahami bagaimana menjaga keamanan informasi organisasi.

• Menjaga konsistensi dan standardisasi: EA membantu organisasi menjaga konsistensi dan standardisasi dalam pengembangan sistem informasi dan teknologi mereka. Pelatihan EA akan membantu para profesional IT memahami bagaimana menjaga konsistensi dan standardisasi di seluruh organisasi.

AUDIENCE :

• Enterprise Architect: Sebagai pemangku kepentingan utama dalam pengembangan Enterprise Architecture, pelatihan ini dapat membantu para Enterprise Architect meningkatkan pemahaman mereka tentang kerangka kerja, praktik terbaik, dan tren terbaru dalam pengembangan Enterprise Architecture.

• IT Strategist: Pelatihan Enterprise Architecture dapat membantu IT Strategist memahami bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mencapai tujuan bisnis organisasi.

I• T Manager: Pelatihan ini dapat membantu IT Manager memahami bagaimana Enterprise Architecture dapat membantu dalam merencanakan dan mengelola infrastruktur teknologi organisasi dengan lebih efektif.

• Solution Architect: Pelatihan ini dapat membantu Solution Architect memahami bagaimana solusi teknologi dapat diintegrasikan ke dalam kerangka kerja Enterprise Architecture.

• IT Consultant: Pelatihan Enterprise Architecture dapat membantu IT Consultant memahami bagaimana membangun kerangka kerja Enterprise Architecture yang cocok untuk kebutuhan bisnis klien mereka.

• Project Manager: Pelatihan ini dapat membantu Project Manager memahami bagaimana mengelola proyek teknologi yang berada dalam kerangka kerja Enterprise Architecture.

• Business Analyst: Pelatihan Enterprise Architecture dapat membantu Business Analyst memahami bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memperbaiki proses bisnis organisasi.

• Data Architect: Pelatihan ini dapat membantu Data Architect memahami bagaimana data dapat diintegrasikan ke dalam kerangka kerja Enterprise Architecture.

• Security Architect: Pelatihan Enterprise Architecture dapat membantu Security Architect memahami bagaimana teknologi dapat diimplementasikan dengan aman di seluruh organisasi.

• Infrastructure Architect: Pelatihan ini dapat membantu Infrastructure Architect memahami bagaimana membangun dan mengelola infrastruktur teknologi yang sesuai dengan kerangka kerja Enterprise Architecture.

PREREQUISITES :
Idealnya untuk bisa mudah menyerap materi pelatihan, peserta sudah memiliki Basic Knowledge & Skill terkait :

• Latar belakang pendidikan dan pengalaman di bidang teknologi informasi atau bisnis: Pelatihan Enterprise Architecture Development biasanya ditujukan untuk para profesional IT dan bisnis yang memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman di bidang teknologi informasi atau bisnis.

• Pengetahuan dasar tentang arsitektur teknologi dan infrastruktur organisasi: Sebagai pelatihan khusus tentang Enterprise Architecture, peserta harus memiliki pemahaman dasar tentang arsitektur teknologi dan infrastruktur organisasi.

• Pengetahuan tentang perencanaan dan pengembangan sistem informasi: Pelatihan Enterprise Architecture Development juga dapat membutuhkan pengetahuan tentang perencanaan dan pengembangan sistem informasi.

• Kemampuan analisis dan pemecahan masalah: Peserta pelatihan Enterprise Architecture Development harus memiliki kemampuan analisis dan pemecahan masalah yang baik untuk dapat memahami dan mengembangkan Enterprise Architecture.

• Kemampuan komunikasi dan kerja sama: Pelatihan Enterprise Architecture Development juga membutuhkan kemampuan komunikasi dan kerja sama yang baik untuk dapat berkolaborasi dengan tim dan departemen lain dalam organisasi.



CONTENT :

Chapter 1: Introduction to Enterprise Architecture Development
1.1 Introduction to Enterprise Architecture
1.2 Benefits of Enterprise Architecture
1.3 Overview of TOGAF
1.4 Architecture Development Method (ADM)
1.5 Architecture Content Framework
1.6 Architecture Capability Framework

Chapter 2: Architecture Development Method (ADM) Phases
2.1 Preliminary Phase
2.2 Architecture Vision Phase
2.3 Business Architecture Phase
2.4 Information Systems Architecture Phase
2.5 Technology Architecture Phase
2.6 Architecture Implementation Governance Phase

Chapter 3: Architecture Content Framework
3.1 Architecture Content Metamodel
3.2 Architecture Content Artifacts
3.3 Architecture Content Views
3.4 Architecture Building Blocks
3.5 Architecture Patterns
3.6 Architecture Deliverables

Chapter 4: Business Architecture
4.1 Business Architecture Overview
4.2 Business Strategy Development
4.3 Business Architecture Modeling
4.4 Business Process Modeling
4.5 Organization Modeling
4.6 Business Architecture Deliverables

Chapter 5: Information Systems Architecture
5.1 Information Systems Architecture Overview
5.2 Application Architecture
5.3 Data Architecture
5.4 Information Systems Security Architecture
5.5 Service-Oriented Architecture (SOA)
5.6 Information Systems Architecture Deliverables

Chapter 6: Technology Architecture
6.1 Technology Architecture Overview
6.2 Infrastructure Architecture
6.3 Network Architecture
6.4 Platform Architecture
6.5 Application Integration Architecture
6.6 Technology Architecture Deliverables

Chapter 7: Architecture Implementation Governance
7.1 Architecture Governance Overview
7.2 Architecture Change Management
7.3 Architecture Compliance Review
7.4 Architecture Contracts Management
7.5 Architecture Performance Management
7.6 Architecture Implementation Governance Deliverables

Chapter 8: Architecture Views and Viewpoints
8.1 Architecture Views and Viewpoints Overview
8.2 Business Viewpoint
8.3 Information Viewpoint
8.4 Technology Viewpoint
8.5 Capability Viewpoint
8.6 Architecture Viewpoints and Viewpoints Deliverables

Chapter 9: Architecture Patterns and Reuse
9.1 Architecture Patterns Overview
9.2 Architecture Pattern Catalogs
9.3 Architecture Pattern Selection
9.4 Architecture Pattern Adaptation
9.5 Architecture Pattern Reuse
9.6 Architecture Pattern Deliverables

Chapter 10: Architecture Maturity Models
10.1 Architecture Maturity Models Overview
10.2 Architecture Maturity Assessment
10.3 Architecture Maturity Frameworks
10.4 Architecture Maturity Improvement
10.5 Architecture Maturity Metrics
10.6 Architecture Maturity Models Deliverables

Chapter 11: Architecture Capability Framework
11.1 Architecture Capability Framework Overview
11.2 Architecture Capability Assessment
11.3 Architecture Capability Building
11.4 Architecture Capability Planning
11.5 Architecture Capability Management
11.6 Architecture Capability Framework Deliverables

Chapter 12: Architecture Governance Framework
12.1 Architecture Governance Framework Overview
12.2 Architecture Governance Processes
12.3 Architecture Governance Structure
12.4 Architecture Governance Policies and Procedures
12.5 Architecture Governance Reporting
12.6 Architecture Governance Framework Deliverables

Monday, March 27, 2023

Hery Purnama Certified Trainer CISA, CISM, CDPSE, ISO, CDMP, CGMP, Jakarta Bandung 081223344506

Hery Purnama - 081223344506 , Certified IT & Management Trainer Jakarta , Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Balikpapan, Medan, Batam, Bali, Jayapura , Informasi terkait silabus dan undangan mengajar dapat menghubungi whatsapp tertera.

Topik Training pelatihan tersedia sesuai permintaan, baik untuk kebutuhan sertifikasi, atau best practice

CURRENT TOPICS 

ITIL v.3/2011/4.0 Foundation (IT Infrastructure Library)

COBIT 5.0 (Control Objectives for Information and Related Technology) 

TOGAF (The Open Group Architecture Framework) PART 1 & PART 2

PMBOK (PMP/ CAPM) (Project Management Body of Knowledge) 

CRISC (Certified in Risk and Information System Control) 

PMO (Project Management Office) 

ISTQB (International Software Testing Qualification Board)

SQA (Software Quality Assuarance)

PRINCE2 (Projects IN Controlled Environments) 

CISA (Certified Information Systems Auditor) 

RDBMS Concept 

DATA MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (DMBOK)

SAD UML (System Analysis Design with UML 2.0

BUSINESS ANALYSIS WITH BABOK V.2

SEO &Digital Marketing 

e-Filling with EDMS (Electronic Document Management System)

ISO/IEC 27001:2013 (Information Security),

ISO/IEC 20000 (IT Service Management)

ISO/IEC 38500:2008 (Corporate Governance of Information Technology)

ISO/IEC 90003:2014 (Software Engineering)

ISO 28000:2007 (Supply Chain Security Management)

INDEKS KAMI (KEAMANAN INFORMASI) – KOMINFO INDONESIA

Six SIGMA Foundation (Green Belt)

IIoT (Industrial 4.0 Internet of Things)

Managerial Skills and Leadership 

KMS - Knowledge Management System

eLMS – Electronic Learning Management System

DEVOPS (DEVELOPMENT & OPERATIONS )

CCISO (Certified Chief Information Security Officer)

CISM (Certified Information Security Manager)

CISSP (Certified Information Systems Security Professional)

CDPSE (Certified Data Privacy Solution Engineer)

COBIT 2019 Foundation 

COBIT 2019 Design & Implementation

ITIL V4 Foundation

ITAM – (IT Asset Management)

Data Storytelling

Operations - Capacity Management

HDFCNA - HDF CERTIFIED NIFI ARCHITECT

ICT DOCUMENT MANAGEMENT

Technical Writing for Software Development

Modern IT Operations Management

IT Risk Management

IT Helpdesk Management

PCI DSS 4.0

Project Management with Agile (Scrum, RAD, Kanban, VModel)


NEW TOPICS READY (2023), SYLLABUS, MATERIAL, EXAM PRACTICE READY

• *Certified Government Chief Information Officer (CGCIO)*

CGCIO adalah sertifikasi untuk kepala pejabat informasi (CIO) di sektor publik. Sertifikasi ini menekankan pada pengelolaan teknologi informasi (TI) dan keamanan informasi dalam pemerintahan.


• *Certified Government Chief Information Security Officer (CGCISO)*

CGCISO adalah sertifikasi untuk kepala pejabat keamanan informasi (CISO) di sektor publik. Sertifikasi ini menekankan pada pengelolaan risiko keamanan informasi dan kebijakan keamanan informasi dalam pemerintahan.


• *Certified Public Manager (CPM)*

CPM adalah sertifikasi untuk manajer publik. Sertifikasi ini mengajarkan keterampilan manajemen, kepemimpinan, dan etika publik serta membantu meningkatkan pemahaman tentang fungsi dan peran pemerintah.



• *Certified Government Meeting Professional (CGMP)*

CGMP adalah sertifikasi untuk profesional yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan pertemuan di sektor publik. Sertifikasi ini mengajarkan praktik terbaik dalam perencanaan, organisasi, dan pelaksanaan pertemuan publik.


•  *Certified Cloud Security Professional (CCSP)*

CCSP adalah sertifikasi yang menekankan pada keamanan cloud computing. Sertifikasi ini membantu memahami risiko keamanan yang terkait dengan cloud computing serta teknik mitigasi risiko.


•  *CompTIA Security+*

CompTIA Security+ adalah sertifikasi dasar dalam keamanan siber. Sertifikasi ini mengajarkan praktik terbaik dalam keamanan jaringan dan sistem serta cara melindungi sistem dari ancaman cyber.


•  *Certified ScrumMaster (CSM)*

Sertifikasi ini memberikan pengetahuan tentang metodologi pengembangan perangkat lunak Agile dan Scrum. CSM mengajarkan praktik terbaik dalam mengelola proyek dan mencakup topik seperti iterasi, backlog produk, dan retrospektif.


• *Program Management Professional (PgMP)*

PgMP adalah sertifikasi manajemen program yang menekankan pada pengelolaan program multi-proyek yang kompleks. Sertifikasi ini mengajarkan strategi dan teknik untuk memimpin dan mengelola program, serta pengawasan proyek yang terkait dalam program tersebut.


• *Agile Certified Practitioner (ACP)*

ACP adalah sertifikasi untuk manajer proyek yang menggunakan metodologi Agile. Sertifikasi ini mengajarkan praktik terbaik dalam pengelolaan proyek Agile dan keterampilan manajemen yang diperlukan untuk memimpin proyek secara efektif.


• *PRINCE2 (PRojects IN Controlled Environments)*

PRINCE2 adalah sertifikasi manajemen proyek yang berasal dari Inggris dan digunakan di seluruh dunia. Sertifikasi ini mengajarkan metodologi PRINCE2 dan praktik terbaik dalam manajemen proyek.


• *Certified Service Management Professional (CSMP)*

CSMP adalah sertifikasi manajemen layanan TI yang menekankan pada pengembangan dan penerapan strategi manajemen layanan yang efektif. Sertifikasi ini mencakup praktik terbaik dalam manajemen layanan TI, termasuk pengembangan layanan, perencanaan, dan pengiriman layanan.



• *Service Management Automation (SMA) Certification*

SMA Certification adalah sertifikasi untuk ahli otomatisasi manajemen layanan. Sertifikasi ini menekankan pada pengembangan solusi otomatisasi untuk proses manajemen layanan TI dan bisnis, termasuk perencanaan, pengembangan, pengujian, dan implementasi.


• *Lean Six Sigma for Service Management*

Lean Six Sigma for Service Management adalah sertifikasi untuk pengembangan solusi bisnis yang lebih efektif, efisien, dan berkualitas tinggi. Sertifikasi ini mengajarkan teknik Lean Six Sigma dalam konteks manajemen layanan dan membantu memperbaiki kinerja bisnis secara keseluruhan.


• *Certified Asset Management Professional (CAMP)*

CAMP adalah sertifikasi manajemen aset yang mengajarkan praktik terbaik dalam manajemen aset, termasuk strategi, desain, pengembangan, pengoperasian, pemeliharaan, dan penghapusan aset. Sertifikasi ini juga mencakup pengelolaan risiko, keamanan, dan kepatuhan.



• *ISO 55001 Lead Implementer*

ISO 55001 Lead Implementer adalah sertifikasi untuk implementasi manajemen aset yang berdasarkan pada standar ISO 55001. Sertifikasi ini mencakup pengembangan kebijakan, strategi, prosedur, dan praktik terbaik dalam manajemen aset.


• *Certified Fixed Asset Specialist (CFAS)*

CFAS adalah sertifikasi manajemen aset yang mengajarkan praktik terbaik dalam manajemen aset tetap, termasuk pengembangan kebijakan, prosedur, dan strategi untuk mengelola aset tetap secara efektif.


• *Asset Management Certificate (AMC)*

AMC adalah sertifikasi manajemen aset yang mencakup pengelolaan aset dalam konteks bisnis dan penerapan praktik terbaik dalam manajemen aset, termasuk pengembangan kebijakan, strategi, dan prosedur.


•  *Cloudera Certified Data Analyst (CCA Data Analyst)*

CCA Data Analyst adalah sertifikasi yang menekankan pada pengolahan data dengan menggunakan platform Cloudera. Sertifikasi ini mencakup pengumpulan, pengolahan, dan analisis data dalam lingkungan Hadoop.


• *IBM Certified Data Engineer – Big Data*

Sertifikasi ini mengajarkan keterampilan praktis dalam membangun solusi big data dan mencakup desain dan implementasi solusi big data dengan menggunakan platform IBM.



• *Certified Big Data Science Professional (CBDSP)*

Sertifikasi ini mengajarkan keterampilan praktis dalam pengolahan data dan analisis data dalam lingkungan big data. Sertifikasi ini mencakup pengumpulan, pengolahan, analisis data, dan model prediksi.


• *Google Cloud Certified - Professional Data Engineer*

Sertifikasi ini mengajarkan keterampilan praktis dalam membangun dan mengelola solusi big data di Google Cloud Platform. Sertifikasi ini mencakup pengolahan data, analisis data, dan pengelolaan infrastruktur big data.


• *Certified Petroleum Data Analyst (CPDA)*

CPDA adalah sertifikasi yang mencakup pengolahan dan analisis data di industri minyak dan gas. Sertifikasi ini mencakup pemahaman tentang data geologi, reservoir, produksi, dan ekonomi, serta penggunaan software untuk analisis data.


• *PCI Qualified Security Assessor (QSA)*

QSA adalah sertifikasi yang diberikan kepada individu atau perusahaan yang memiliki kualifikasi untuk melakukan audit dan asesmen keamanan sesuai dengan standar PCI DSS. Sertifikasi ini mencakup pemahaman tentang standar PCI DSS, penggunaan alat dan teknologi untuk audit dan asesmen keamanan, serta kemampuan untuk memberikan rekomendasi untuk memperbaiki keamanan.


• *PCI Internal Security Assessor (ISA)*

ISA adalah sertifikasi yang diberikan kepada individu atau staf internal perusahaan yang memiliki kualifikasi untuk melakukan audit dan asesmen keamanan sesuai dengan standar PCI DSS. Sertifikasi ini mencakup pemahaman tentang standar PCI DSS, penggunaan alat dan teknologi untuk audit dan asesmen keamanan, serta kemampuan untuk memberikan rekomendasi untuk memperbaiki keamanan.


• *Payment Card Industry Professional (PCIP)*

PCIP adalah sertifikasi yang mencakup pemahaman tentang standar PCI DSS dan proses keamanan kartu kredit secara umum. Sertifikasi ini mencakup pemahaman tentang kebijakan keamanan, pengelolaan risiko, dan teknologi keamanan yang digunakan untuk memproses transaksi kartu kredit.


• *PCI DSS 4.0 Implementer*

Sertifikasi ini mencakup pemahaman tentang standar PCI DSS dan kemampuan untuk mengimplementasikan kebijakan dan prosedur keamanan yang sesuai dengan standar. Sertifikasi ini mencakup pemahaman tentang proses pengembangan kebijakan keamanan, pengelolaan risiko, dan penggunaan teknologi keamanan.


Untuk permintaan silabus untuk topik topik diatas dan undangan mengajar di jakarta, bandung, bali , silahkan Private Message langsung ke whatsapp 081223344506 (Hery Purnama)


Terima kasih,



Hery Purnama

CERTIFIED IT & PUBLIC MANAGEMENT TRAINER

JAKARTA, BANDUNG, SURABAYA, YOGYA , INDONESIA


Friday, March 3, 2023

Keuntungan Sertifikasi CISSP Dalam Era Bisnis Digital dan Serangan Cyber Meningkat

Kemajuan teknologi informasi dan digitalisasi telah membawa dampak
signifikan pada bisnis di seluruh dunia. Akses yang mudah terhadap
informasi, peningkatan mobilitas, dan kemampuan untuk beroperasi dari
jarak jauh adalah beberapa manfaat dari kemajuan teknologi ini. Namun,
hal ini juga membuka celah untuk serangan cyber yang semakin canggih
dan berbahaya.

Pada saat ini, setiap organisasi perlu memperhatikan keamanan
informasi. Bahkan, keamanan informasi telah menjadi faktor kunci dalam
menjaga keberlangsungan bisnis. Organisasi harus memastikan bahwa data
mereka aman dari ancaman cyber dan bahwa mereka memiliki kebijakan dan
praktik keamanan informasi yang efektif. Inilah di mana sertifikasi
CISSP (Certified Information Systems Security Professional) dapat
membantu.

CISSP adalah sertifikasi global yang diakui di bidang keamanan
informasi. Sertifikasi ini mencakup delapan domain utama yang mencakup
praktik-praktik terbaik dalam keamanan informasi, termasuk manajemen
risiko, pemrograman keamanan, keamanan operasi dan pengelolaan sistem,
keamanan fisik dan lingkungan, kebijakan keamanan dan kepatuhan,
arsitektur dan desain keamanan, keamanan jaringan dan komunikasi,
serta keamanan akses dan identitas.

Keuntungan Sertifikasi CISSP Dalam Era Bisnis Digital

Dalam era bisnis digital yang semakin kompleks, sertifikasi CISSP
dapat memberikan beberapa keuntungan bagi organisasi dan para
profesional keamanan informasi:

Meningkatkan keahlian dan pengetahuan: Sertifikasi CISSP memberikan
para profesional keamanan informasi dengan pengetahuan yang diperlukan
untuk melindungi sistem informasi dan data dari ancaman keamanan.
Sertifikasi ini memerlukan kandidat untuk memiliki setidaknya lima
tahun pengalaman kerja di bidang keamanan informasi, sehingga
memastikan bahwa para profesional memiliki pengetahuan dan pengalaman
praktis yang relevan.

Meningkatkan reputasi dan kredibilitas: Sertifikasi CISSP adalah
sertifikasi global yang diakui dan dihargai di bidang keamanan
informasi. Para profesional yang memperoleh sertifikasi ini memiliki
keunggulan kompetitif dan dapat memperoleh reputasi yang baik di
industri. Organisasi yang mempekerjakan para profesional keamanan
informasi yang memiliki sertifikasi CISSP juga dapat meningkatkan
reputasi mereka sendiri.

Mengurangi risiko keamanan informasi: Sertifikasi CISSP membantu para
profesional keamanan informasi untuk mengidentifikasi, menganalisis,
dan mengelola risiko keamanan informasi. Sertifikasi ini menguji para
profesional pada delapan domain utama, termasuk manajemen risiko, yang
memastikan bahwa para profesional memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk mengurangi risiko keamanan
informasi.

Keuntungan Sertifikasi CISSP Dalam Era Bisnis Digital dan Serangan
Cyber Meningkat":

Meningkatkan efisiensi dan produktivitas: Sertifikasi CISSP membantu
para profesional keamanan informasi untuk memahami praktik-praktik
terbaik dalam pengelolaan sistem dan operasi keamanan informasi.
Dengan pengetahuan ini, para profesional dapat mengoptimalkan operasi
keamanan informasi, mengurangi risiko dan menghasilkan efisiensi yang
lebih tinggi.

Meningkatkan pemahaman tentang lingkungan bisnis: Sertifikasi CISSP
memerlukan para profesional untuk memiliki pengetahuan yang
komprehensif tentang lingkungan bisnis dan strategi keamanan informasi
yang terkait. Para profesional yang memiliki sertifikasi ini dapat
memberikan masukan yang lebih baik tentang kebijakan dan praktik
keamanan informasi, serta membantu organisasi mengembangkan strategi
keamanan informasi yang lebih efektif.

Meningkatnya Ancaman Cyber

Ancaman cyber semakin meningkat dan kompleks, dan organisasi harus
terus meningkatkan keamanan informasi mereka. Dalam era bisnis
digital, organisasi perlu memastikan bahwa mereka memiliki tenaga ahli
keamanan informasi yang berkualitas tinggi. Sertifikasi CISSP dapat
membantu organisasi untuk mengembangkan dan mempertahankan lingkungan
keamanan informasi yang aman dan efektif.

Pada akhirnya, sertifikasi CISSP membantu para profesional keamanan
informasi untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk melindungi sistem informasi dan data dari serangan
cyber. Sertifikasi ini memerlukan kandidat untuk memiliki setidaknya
lima tahun pengalaman kerja di bidang keamanan informasi, sehingga
memastikan bahwa para profesional memiliki pengetahuan dan pengalaman
praktis yang relevan.

Kesimpulan

Keamanan informasi telah menjadi faktor penting dalam bisnis saat ini.
Organisasi harus memastikan bahwa mereka memiliki kebijakan dan
praktik keamanan informasi yang efektif untuk melindungi data mereka
dari serangan cyber yang semakin kompleks dan berbahaya. Sertifikasi
CISSP dapat membantu para profesional keamanan informasi untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, dan membantu
organisasi untuk memperkuat keamanan informasi mereka. Dalam era
bisnis digital yang semakin kompleks, sertifikasi CISSP menjadi
semakin penting bagi organisasi yang ingin mempertahankan keunggulan
kompetitif mereka.


Informasi dan Undangan Mengajar
Hub. Whatsapp 081-223344-506
www.inhousetrainer.net

Thursday, March 2, 2023

Revolutionizing Connectivity: The Advantages and Challenges of 5G Technology

Kehadiran teknologi 5G berjanji untuk merevolusi cara kita terhubung
dengan dunia. 5G adalah teknologi nirkabel generasi kelima yang
bertujuan untuk memberikan kecepatan internet yang lebih cepat,
latensi yang lebih rendah, dan peningkatan bandwidth untuk
memungkinkan konektivitas yang lancar antar perangkat. Namun,
teknologi baru ini juga menimbulkan beberapa tantangan yang harus
diatasi agar dapat diimplementasikan dengan sukses.

Dalam teknologi 5G, data akan dikirimkan melalui gelombang
radio.Gelombang radio akan terbagi menjadi frekuensi-frekuensi yang
berbeda.Setiap frekuensi disiapkan untuk tipe komunikasi yang berbeda,
seperti aeronautikal dan sinyal navigasi maritim, siaran televisi, dan
data seluler. Penggunaan frekuensi-frekuensi ini diregulasikan oleh
International Telecommunication Union (ITU). ITU telah merestrukturasi
bagian-bagian gelombang radio secara komprehensif untuk
mentransmisikan data sambil mengembangkan teknologi komunikasi yang
sudah ada termasuk 4G dan 3G.

Keuntungan Teknologi 5G

Salah satu keuntungan utama teknologi 5G adalah kecepatan internet
yang lebih cepat. Teknologi ini memiliki potensi untuk memberikan
kecepatan hingga 20 gigabit per detik (Gbps), yang 100 kali lebih
cepat dibandingkan teknologi 4G. Kecepatan ini memungkinkan pengguna
untuk mengunduh dan mengunggah file besar dalam hitungan detik,
menonton video berkualitas tinggi tanpa buffering, dan melakukan
panggilan video tanpa lag.

Teknologi 5G juga memiliki latensi yang lebih rendah dibandingkan
dengan teknologi nirkabel sebelumnya. Latensi mengacu pada
keterlambatan antara pengiriman dan penerimaan data. Dengan teknologi
5G, latensi sangat berkurang menjadi kurang dari 1 milidetik (ms).
Pengurangan latensi ini memungkinkan waktu respons yang lebih cepat
dan meningkatkan pengalaman pengguna, terutama dalam aplikasi seperti
gaming, realitas virtual, dan kontrol jarak jauh perangkat.

Keuntungan lain dari teknologi 5G adalah peningkatan bandwidth.
Peningkatan bandwidth dapat menampung jumlah perangkat yang lebih
tinggi untuk terhubung ke jaringan secara bersamaan. Kemampuan untuk
menghubungkan lebih banyak perangkat ini juga memungkinkan
pengembangan teknologi baru seperti Internet of Things (IoT), di mana
perangkat dapat berkomunikasi satu sama lain dan dengan layanan cloud,
menciptakan rumah pintar dan kota.

Tantangan Teknologi 5G

Salah satu tantangan utama teknologi 5G adalah biaya implementasi
infrastruktur. Untuk mengimplementasikan teknologi 5G, perusahaan
telekomunikasi perlu meng-upgrade infrastruktur jaringan mereka,
termasuk instalasi antena dan stasiun basis baru. Proses ini mahal dan
memakan waktu, memerlukan investasi yang signifikan dari perusahaan
telekomunikasi.

Tantangan lain dari teknologi 5G adalah masalah kompatibilitas dengan
perangkat yang ada. Teknologi 5G menggunakan rentang frekuensi yang
berbeda dibandingkan dengan teknologi nirkabel sebelumnya, dan ini
dapat menyebabkan masalah kompatibilitas dengan perangkat yang ada.
Masalah ini dapat menyebabkan perlu dilakukannya upgrade atau
penggantian perangkat, yang mungkin mahal bagi pengguna.

Keamanan adalah tantangan lain dari teknologi 5G. Dengan peningkatan
jumlah perangkat yang terhubung ke jaringan, ada risiko peningkatan
serangan siber. Perusahaan telekomunikasi perlu memastikan keamanan
jaringan mereka dan mengembangkan sistem keamanan yang efektif untuk
melindungi pengguna dan perangkat mereka dari ancaman siber.

Teknologi 5G juga menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap
kesehatan manusia. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa paparan
radiasi elektromagnetik yang tinggi dapat berdampak negatif pada
kesehatan manusia. Meskipun teknologi 5G telah melewati uji coba
keamanan radiasi, kekhawatiran tentang potensi dampaknya terhadap
kesehatan manusia masih menjadi topik kontroversial.

Kesimpulan

Teknologi 5G menjanjikan keuntungan yang signifikan dalam hal
kecepatan internet yang lebih cepat, latensi yang lebih rendah, dan
peningkatan bandwidth untuk konektivitas yang lebih baik antar
perangkat. Namun, implementasi teknologi 5G juga menimbulkan tantangan
seperti biaya infrastruktur, masalah kompatibilitas, keamanan, dan
kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kesehatan manusia. Oleh karena
itu, perusahaan telekomunikasi dan pemerintah perlu bekerja sama untuk
memastikan bahwa teknologi 5G dapat diimplementasikan dengan sukses
dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.


Informasi dan Undangan Training
Hub. Whatsapp 081-223344-506
www.inhousetrainer.net

Wednesday, March 1, 2023

Meningkatkan Pengalaman Pengguna pada Magento E-Commerce Website dengan Advanced UI/UX

Pada era digital seperti saat ini, pengalaman pengguna yang baik
menjadi faktor penting bagi suksesnya sebuah website e-commerce. Dalam
hal ini, user interface (UI) dan user experience (UX) menjadi kunci
utama untuk menciptakan pengalaman pengguna yang optimal. Di tengah
persaingan yang semakin ketat, para pemilik bisnis harus
mengoptimalkan pengalaman pengguna pada website mereka untuk
mempertahankan pelanggan dan meningkatkan penjualan. Dalam artikel
ini, kita akan membahas bagaimana meningkatkan pengalaman pengguna
pada Magento E-Commerce website dengan teknik UI/UX yang advanced.

Responsif dan Mobile-Friendly Design
Dalam era mobile, penggunaan smartphone dalam berbelanja online
semakin meningkat. Oleh karena itu, penting untuk memiliki desain
website yang responsif dan mobile-friendly. Pastikan website Anda
dapat diakses dengan mudah dan optimal pada berbagai perangkat mobile,
termasuk tablet. Dalam hal ini, Anda dapat menggunakan tema Magento
yang sudah responsif atau merancang kustomisasi tema yang dapat
menyesuaikan dengan ukuran layar perangkat mobile.

Desain Visual yang Menarik
Desain visual yang menarik dapat menarik perhatian pengunjung website
dan memperbaiki citra merek Anda. Oleh karena itu, pastikan desain
visual pada website Anda konsisten dan menarik, mulai dari pemilihan
warna, font, hingga penggunaan gambar dan video yang berkualitas
tinggi. Anda dapat menggunakan jasa desain grafis profesional atau
mengoptimalkan website dengan menggunakan template yang sudah dibuat
khusus untuk Magento.

Fungsi Search yang Optimal
Penggunaan fungsi search yang optimal dapat mempermudah pengunjung
website untuk menemukan produk yang mereka inginkan. Pastikan fitur
pencarian pada website Anda mudah digunakan dan akurat, sehingga
pengunjung dapat menemukan produk yang sesuai dengan keinginan mereka
dengan cepat. Anda dapat mengoptimalkan fungsi search pada website
Anda dengan menggunakan algoritma pencarian yang canggih atau
menambahkan filter pencarian pada halaman utama website.

Optimalkan Checkout Process
Proses checkout yang mudah dan sederhana dapat meningkatkan pengalaman
pengguna pada website e-commerce. Pastikan proses checkout pada
website Anda mudah dipahami oleh pengguna dan cepat dalam melaksanakan
transaksi. Anda dapat mengoptimalkan checkout process pada website
Anda dengan menambahkan opsi pembayaran yang beragam, menambahkan
pilihan pengiriman, dan membuat form checkout yang mudah dipahami.

Personalisasi Konten
Personalisasi konten dapat memperbaiki pengalaman pengguna dengan
menyediakan konten yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pastikan
website Anda menyediakan konten yang personal dan relevan untuk setiap
pengguna. Anda dapat mengoptimalkan personalisasi konten pada website
Anda dengan menggunakan tools analisis data, sehingga Anda dapat
memahami preferensi dan kebutuhan pengguna.

Kesimpulannya, meningkatkan pengalaman pengguna pada Magento
E-Commerce website dengan teknik UI/UX yang advanced dapat membantu
Anda mempertahankan pelanggan dan meningkatkan penjualan. Dalam hal
ini, pastikan website Anda memiliki desain responsif dan
mobile-friendly, desain visual yang menarik, fungsi search yang
optimal, checkout process yang mudah dipahami, dan personalisasi
konten. Dengan menerapkan teknik ini, pengunjung website Anda akan
lebih mudah menemukan produk yang mereka inginkan, melakukan
pembayaran dengan mudah, dan memperoleh pengalaman pengguna yang baik,
yang pada akhirnya dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan
meningkatkan penjualan Anda.

Dalam mengimplementasikan teknik UI/UX yang advanced pada Magento
E-Commerce website Anda, pastikan Anda mengikuti tren dan perkembangan
terbaru dalam dunia UI/UX. Selalu perbarui website Anda dan beri
perhatian pada feedback dari pengguna untuk memperbaiki pengalaman
pengguna pada website Anda. Dengan demikian, Anda dapat terus
meningkatkan kualitas website Anda dan menghadirkan pengalaman
pengguna yang lebih baik bagi para pengunjung website Anda.


Informasi Magento E-Commerce Website dan Undangan Training
Hub. Whatsapp 081-223344-506
www.inhousetrainer.net